Agak sulit sebenarnya menentukan judul dari apa yg akan saya utarakan.
Berawal dari suatu pagi, saya melihat pemandangan yang sedikit mengores di hati saya. Setiap hari saya berangkat ke kantor naik kereta, dan seperti biasa, naik kendaraan umum selalu ada moment yg membuat saya berpikir , kadang tersenyum, kadang teriris hati karena pedih.Dan kali ini beberapa kejadian ini membuat saya ingin menuliskan dan mengajak pembaca untuk belajar mencintai.
Di kota Jakarta ,pelayanan kereta belum lah di bilang sempurna, bahkan jauh dari itu, namun bagi saya, kereta adalah pilihan yg terbaik dalam kendaraan perjalanan pulang pergi mencari nafkah. Namun yang menjadi perhatian saya bukanlah pelayanannya , tapi orang-orang yg ada di dalamnya. Karena begitu banyak peminat kereta seringkali dalam keadaan penuhpun , penumpang tetap rela untuk berdesak-desakan.beberapa kejadian yg tidak saya lupakan dan membuat saya termenung, ketika penumpang tersebut mulai berjuang untuk menaiki tangga saat sampai dan harus transit di peron yg lainnya. Supaya tidak ketinggalan kereta yg sudah ada di peron lainnya, saling mendorong adalah hal yang sangat biasa.
suatu ketika, ketika petugas menutup tangga yg arahnya turun dengan badan petugas itu, penumpang yg baru turun dari kereta yang mau naik tangga untuk menyebrang ke peron lain itu, menjadi marah, kemarahan yang di lontarkan ke pihak petugas membuat saya sedih, membuat saya bertanya, siapakah yg benar dalam situasi tersebut ?
Salahkan petugas menutup arah turun ?
Benarkah penumpang menaiki tangga yang arah turun ?
Pantaskah kemarahan itu di lontarkan secara berlebihan kepada petugas yg notaben adalah seseorang yg menjalankan tugas yang telah di perintahkan?
Hal lain, di satu sisi, di sebuah stasiun lain, dimana ada pembatasan yang di buat pagar oleh petugas, belum ada seminggu pagar yang dibuat sudah di copot-copot , kadang juga di lompati..demi mengejar waktu, yg kadang memang sendirinya tidak mengatur dengan baik.
Mungkin ketika anda membaca tulisan ini, ah itu sudah biasa, ah itu hal kecil , tapi buat saya bukanlah hal yang biasa atau hal kecilnya , tapi disini saya mengajak untuk mari belajar untuk mentaati yang namanya sebuah peraturan.
Manusia pada dasarnya adalah jiwa yang bebas, namun seringkali kebebasan itu tidak dipakai untuk menjadi pribadi yang lebih baik, untuk itulah di butuhkan sebuah peraturan.
Negeri ini memang jauh dari hal-hal yg baik dalam pemerintahan, namun bukan berarti dengan itu kita sendiri ikut tidak baik dalam menjalankan hidup.
Menantaati peratuaran yang kadang membuat kita sulit melangkah memang tidak mudah. Tapi peraturan tetaplah peraturan yang harus di patuhi, karena saya percaya semua hal yang sudah di tetapkan mempunyai tujuan yang baik.
Belajar dari hal kecil, mungkin lebih tepat untuk kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, khususnya mentaati peraturan yang sudah ada, menghargai peraturan yang sudah dibuat, tidak ikut-ikutan dengan orang yang belum mengerti , mulai dari diri sendiri untuk benar-benar mencintai bangsa ini, dengan membantu melaksanakan sesuatu yang sudah di tetapkan.
Bukankah hidup setiap hari harus di beri makna ? dan marilah mulai di isi dengan sebuah KETAATAN .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
datang singgah dan sekalian Join, saya tunggu kunjungan dan join baliknya..
BalasHapusterimakasih :)
http://karyakuringharatis.blogspot.com/2013/03/tahu-gunting.html
Salam kenal benar yg saudara katakan mulai dari yg kecil dan mulai dari diri kita sendiri, kunjungi juga blog saya yg baru pemula http://h-mubarak.blogspot.com/
Hapus